Kamis, 30 Juni 2011

SKABIES

 A. Definisi
Skabies merupakan penyakit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitasi terhadap kutu Sarcobtes Scabei Var Hominis dan tinjanya pada kulit manusia.1,2
B. Cara Penularan
Terdapat dua cara penularan skabies
  1. Kontak langsung (kontak kulit dengan kulit), misalnya berjabat tangan, tidur bersama dan hubungan seksual
  2. Kontak tidak langsung (melalui benda) misalnya pakaian, handuk, sprei, bantal dll.
Penularan biasanya oleh sarkoptes scabei betina yang sudah dibuahi atau kadang-kadang oleh bentuk larva. Dikenal pula S.Scabei var animalis yang kadang-kadang dapat menulari manusia, terutama pada mereka yang banyak memelihara binatang peliharaan misalnya anjing.2

 
C. Patogenesis
Kelainan kulit disebabkan tungau skabies dan garukan gatal akibat sensitasi terhadap sekret dan eksret tungau kurang lebih sebulan setelah infestasi. Pada saat itu kelainan kulit menyerupai dermatitis dengan ditemukannya papul, vesikel, urtika, dll. Dengan garukan dapat timbul erosi, ekskoriasi, krusta dan infeksi sekunder.3 

D.Gambaran Klinik
Penyakit skabies memiliki 4 gejala klinis utama :
1.       Proritus nokturna
Adalah rasa gatal pada malam hari yang disebabkan aktifitas tungau yang lebih tinggi pada suhu yang lembab
2.       Penyakit ini dapat menyerang manusia secara kelompok
Mereka yang tinggal di asrama, barak-barak tentara atau sekeluarga. Mudah menular dari handuk, baju maupun seprai yang dipakai bersama.
3.  Adanya terowongan-terowongan di bawah lapisan kulit (kanalikuli), yang berbentuk lurus atau berkelok-kelok, berwarna putih atau keabu-abuan, rata-rata panjang 1 cm, pada ujung terowongan itu ditemukan papul atau vesikel.
Kanalikuli ini berada pada daerah lipatan kulit yang tipis seperti sela-sela jari tangan,pergelangan tangan bagian volar, daerah sekitar kemaluan (pada anak), siku bagian luar, kulit sekitar payudara,lipat ketiak bagian depan, lipat glutea, bokong dan perut bagian bawah. Pada bayi dapat menyerang telapak tangan dan telapak kaki bahkan seluruh permukaan kulit.
4.       Menemukan kutu pada pemeriksaan kerokan kulit secara mikroskopis.

     EDiagnosis 1,2,3
Ditegakkan dari anamnesa, manifestasi klinik dan pemeriksaan penunjang ditemukan 3 dari 4 kriteria sebagai berikut :
i.      Gatal pada malam hari
ii.    Terdapat pada sekelompok orang
iii.   Predileksi dan morfologi khas
iv.  Ditemukan tungau sarcobtes scabei

Cara untuk menemukan tungaunya 2:
1.Cari terowongan, kemudian pada ujung papul atau vesikel dicongkel dengan jarum dan diletakkan diatas kaca objek, lalu ditutup dengan kaca penutup, kemudian dilihat dengan mikroskop
2.Dengan cara menyikat memakai sikat dan ditampung diatas kertas putih kemudian dilihat diatas kaca pembesar
3.Dengan membuat biopsi irisan. Lesi dijepit dengan 2 jari kemudian dibuat irisan tipis dengan pisau dan diperiksa dengan mikroskop
4.Dengan biopsi eksisional dan diperiksa dengan pewarnaan hematoksilin-eosin

     F. Diagnosis Banding
Skabies disebut juga dengan penyakit The Great Immitator oleh karena menyerupai banyak penyakit lain. Diagnosis banding skabies adalah prurigo, pedikulosis korporis, dermatitis atopik, pioderma, insect bite, urtikaria papular dan dermatitis herpetiformis.2

     G. Penatalaksanaan
a.       Pengobatan
Pengobatan penyakit ini menggunakan obat-obatan berbentuk krim atau salep yang dioleskan pada bagian kulit yang terinfeksi. Beberapa syarat obat yang harus dipenuhi yakni tidak berbau, efektif terhadap semua stadium kutu(telur, larva, maupun kutu dewasa), tidak menimbulkan iritasi kulit, juga mudah diperoleh dan mudah harganya. Pengobatan terdiri dari pengobatan sistemik dan topikal.
Pengobatan sistemik terdiri dari antihistamin klasik sedatif ringan untuk mengurangi gatal, misalnya Chlorpeniramin maleat(ctm) 0,34 mg/kgBB 3xsehari. Antibiotik bila ditemukan infeksi sekunder misalnya ampisilin, amoksisilin, eritromisin.

Pada pengobatan topikal dapat dipilih obat-obat antara lain : 
-Salep 2-4 biasanya dalam bentuk salep atau krim
Mengandung salisilic acid 2% dan sulfur 4%
Kelebihan : Sangat aman dan efektif untuk bayi dan orang dewasa
Kekurangan : menimbulkan bau tidak sedap(belerang), mengotori pakaian, tidak efektif membunuh  stadium telur
Pemakaian : harus lebih dari 3 hari berturut-turut.1,3
Contoh obat : salep 2-4

-Emulsi benzil-benzoas 20-25%
Kelebihan : Efektif terhadap semua stadium.
Kekurangan : dapat menimbulkan iritasi kulit, sulit diperoleh, kadang-kadang makin gatal setelah dipakai
Pemakaian : diberikan setiap malam selama 3 hari berturut-turut.1,3

-Gameksan (Gamma benzene hexachlorida) 1%
Kelebihan : termasuk obat pilihan karena efektif terhadap semua stadium, mudah digunakan dan jarang menimbulkan iritasi kulit
Kekurangan : Toksik terhadap susunan saraf pusat (tidak dianjurkan untuk wanita hamil dan anak-anak <6 tahun
Pemakaian : dioleskan ke seluruh tubuh 1x selama 8 jam.Jika masih ada gejala diulangi 1 minggu kemudian.1,3 

-Krotamiton 10%
Kelebihan : termasuk obat pilihan karena selain memiliki efek sebagai anti skabies juga bersifat anti gatal
Kekurangan : hanya efektif pada 50-60% pasien
Pemakaian : Digunakan selama 2 malam berturut-turut dan dibersihkan setelah 24 jam pemakaian terakhir.1,3
Contoh obat : Eurax (novartis)

-Permetrin HCl 3%
Kelebihan : efektifitasnya sama dengan gameksan tapi tidak terlalu toksik, pemakaian cukup satu kali
Kekurangan : harganya agak mahal
Contoh obat : scabimite (galenium pharmasia)1,4
b.Anjuran

-Mencuci bersih bahkan sebagian ahli menganjurkan merebus handuk, seprai maupun baju penderita skabies, kemudian menjemurnya hingga kering. 
-Menghilangkan faktor predisposisi, antara lain dengan penyuluhan mengenai higiene perorangan dan lingkungan
-Menghindari pemakaian baju, handuk, seprai secara bersama-sama
-Mengobati seluruh anggota keluarga, atau masyarakat yang terinfeksi untuk memutuskan rantai penularan
-Kontrol 1 minggu kemudian, bila ada lesi baru obat topikal dapat diulang kembali.

Reference :
1.Departemen Kesehatan RI. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas. Jakarta : Departemen Kesehatan RI;2007
2.FK Unand Padang. Modul Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin. Padang: FK Unand; 2008.
3.Mansjoer A, Suprohaita, Wardani WI, Setiowulan W. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Dalam : Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke-3. Jakarta: Media Eesculapius; 2000. Hal.110-112
4.Hardjosaputra SLP, Purwanto L, Kemalasari T, Kunardi L, Indriyantoro, Indriyani N. Daftar Obat Indonesia. Jakarta: PT Muliapurna Jayaterbit; 2008.

2 komentar:

  1. dok saya kena scabies 3-4 hari yang lalu , saya baca artikel katanya ada yg saran mandi pake sabun colek itu gimana dok? efek samping gimana juga?

    BalasHapus
  2. Mandi pake air hangat mas mbak yg bener mah

    Blm ada referensi yg bilang sabun colek efektif utk skabies

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan komentar..