Kamis, 30 Juni 2011

“Rawat jalan se lah pak...”

Sebelum magrib tadi datang pasien. Umurnya 32 tahun. Sudah sering datang ke klinik, biasanya datang dengan sakit pinggang, ISPA. Pasien JAMSOSTEK, dan sekarang bekerja sebagai karyawan sebuah perusahaan.Gajinya pas-pasan.  Biasanya datang dengan senyum lepas, “lah sakik lo awak  liak buk...,sarupo biaso,salemo,batuak..he..he...”(sakit lagi saya buk, seperti biasa, flu, batuk..)tapi sekarang berbeda. Dia tetap tersenyum,tapi  seperti ada yang tertahan dalam hatinya....

Kira-kira 2 minggu yang lalu pasien ini datang seperti biasa dengan batuk, pilek dan demam.Dan aku sebagai dokter tak lupa menanyakan hal yang lainnya. Eh, ternyata ada keluhan tambahannya sekarang, yakni “acok sasak angok ko kini rasonyo buk, biasonyo lari jarak xx dak sasak doh buk, kini saketek se lah sasak...baa tuh buk?” (sering sesak nafas sekarang rasanya buk, biasanya lari jarak xx gak sesak, sekarang sedikit saja sudah sesak, gimana tuh buk?).

Oh ya?tiba-tiba hati ini terdetak, “apakah uda ini ada penyakit jantung ya?”(uda, bahasa minang untuk kakak laki-laki)umurnya baru 32 tahun, tidak ada riwayat dalam keluarga sakit jantung. Waktu datang biasanya tidak pernah mengeluhkan seperti itu.(ah, mungkin daku kurang teliti).Ku tanya keluhan lain yang berkaitan dengan paru-parunya,gak ada yang aneh.Hmm, Oke, aku coba periksa jantungnya dulu. Dan ternyata emang ada kelainan yang kutemukan. Ada bunyi tambahan yang kudengar dengan stetoskop...Akhirnya pasien ku rujuk ke RS yang lebih lengkap..

Satu minggu setelah itu pasien datang lagi ke klinik, mau minta surat kontrol ulang (kalau pasien jamsostek diharuskan selalu membawa surat rujukan setiap kali kontrol, mintaknya di kllinik yang ditunjuk jamsostek). Wajahnya benar-benar berbeda dari biasanya. Uda ini menceritakan bagaimana pemeriksaan di RS. Dan ternyata Jantungnya emang bermasalah, terlihat dari ECG(Electrocardiography) dan Echocardiography, cuman belum tahu diagnosa pastinya, apa yang akan dilakukan dokter jantungnya, karena dia waktu itu ada sedikit bermasalah sama administrasi. Wajahnya sering menunduk ketika berbicara denganku, pandangannya sering menerawang...ah kasihan uda ini.Tapi dia tetap tersenyum.

Dan hari ini, pasien datang lagi mintak surat rujukan untuk kontrol ulang. Dia bilang kalau dokter jantungnya menyuruh dia untuk OPERASI ke Jakarta. “Ondeh, ka Jakarta lo jauah bana ko ha...operasi lo, dak tabayang dek awak doh, tadi se..ado pasien yang berubek samo awak di RS ubeknyo se sabutir tu 1 juta,ondeh....awak kecekan se ka dokter jantungnyo, rawat jalan se lah pak, sia tahu lai jo cegak sakik awak ko”(alah mak, ke Jakarta pula, jauh kali, operasi pula, tidak terbayang sama saya, tadi saja...ada pasien yang berobat yang sama dengan saya di RS, obatnya satu butir harganya 1 juta, alah mak..., saya bilang saja ke dokter jantungnya, Rawat jalan saja pak, siapa tahu ada sembuh juga sakit saya ini”

Yah, dalam hatiku berkata "mudah-mudahan Allah memberikan jalan dan kesembuhan pada mu dengan jalan yang tak terduga-duga.Amiin".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar..