Minggu, 13 November 2011

HUJAN


Mendung,dengan gelegar guruh diatas sana. Dingin. Aku jadi ingat waktu kecil, pernah mandi disumur tanpa atap,cuacanya juga seperti ini...Disaat ibu mengguyurkan air dari gayung ke kepala ku,otomatis aku memejamkan mata...sangat dingiiiiiin dan takut disaat ku membuka mata gak ada seorangpun......Yah semenjak itu kalau keramas,aku gak pernah pejamkan mata, karena takut teringat rasa dingin waktu kecil itu..

Dan akhirnya hujanpun turun membasahi bumi....

Entah kenapa disaat hujan turun dan disaat itu aku sendirian,,rasanya dinginnya raga ini sampai ke hati dan semakin membuat dingin angin dingin yang membawa hujan.
Tapi tidak hari ini,,hari ini hujan,tapi gak dingin seperti biasanya,karena hari ini aku dirumah bersama ibu,ayah dan saudara,serta secangkir kopi hangat....hmm. Gak ada yang lebih hangat selain berada di dekat keluarga....

Atau dinginnya angin hujan sirna disaat hujan membasahi tubuh yang tertawa kegirangan bermandikan hujan karena menyirnakan kekeringan ,,tertawa kegirangan bermandikan hujan karena keasyikan main bola dilapangan yang penuh dengan air, sehingga bola meluncur dengan cepat dan mereka tergelincir sampai menyentuh tanah,berlumpur-lumpur. Dan terkadang sepatu yang dipakai pun terbang keudara saat menendang bola karena air membuat licin sepatunya. Atau kegirangan anak-anak yang melihat air disekililing rumahnya setelah hujan membuat sungai didekat rumahnya meluap,sehingga mereka bisa berenang karena hanya sekali setahun seperti ini....he..he...begitulah perasaan mereka. Tidak mengerti kalau orang tuanya sudah kelimpungan kesana kemari dan mempersiapkan tenaga ekstra setelah air surut karena harus mencuci seluruh rumah dan perabot-perabotnya...

Hujan. Sesekali memandangmu dari dekat,,disaat engkau turun,,berjuta-juta tetes air jatuh, bening, bersih dan membuatku tergerak untuk menyentuhmu, menampungmu dan mengusapkan kewajahku. Dan terkadang sengaja berdiri dibawahmu, menengadahkan wajahku,sehingga tetes-tetes airmu langsung menyentuh mukaku....Dinginnya angin tak terasa lagi, karena yang terasa waktu itu adalah kesejukan,,kesejukan air yang bersih dan jernih...

Jalan raya melepaskan kabut-kabut polusinya, sirna dan udara yang dihirup melapangkan dada seseorang yang berjalan disana. Daun-daunpun berkilauan diterpa matahari seperti mutiara,setelah sebelumnya engkau sang hujan menyentuhnya dengan sayang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar..